Untuk hal ini dalam hidup ini, verifikasi dan validasi kerap sekali ditemui saat pendaftaran yang menunjukkan bukti berupa data-data contohnya ktp, fotocopy akte kelahiran atau kk dan dokumen resmi lainnya. Selain itu, diera ini verifikasi kerap ditemukan saat membuat akun email dan verifikasi nomor telkomsel, indosat, dan lain-lainnya. Tujuan verifikasi sendiri itu secara sederhana yang kerap ditemui ialah untuk membuktikan apa yang ada, namun apakah itu yang dimaksud dengan verifikasi Selain itu, berbicara mengenai arti validasi, validasi diawali ditemukan Direktur Food and Drug Administration “FDA” Amerika Serikat pada tahun 1970-an yakni Dr. Bernard T. Loftus, sebagai bagian penting dari upaya untuk meningkatkan mutu produk industri farmasi. Dalam artike ini dibuat untuk membantu mengatasi kesulitan dalam membedakan verifikasi dan validasi yang terdiri dari pengertian, contoh dan perbedaan dari verifikasi dan validasi perangkat lunak.
1. Definisi Verifikasi dan Validasi
· Verifikasi
Verifikasi — “Building the right software?”
Verifikasi berkaitan dengan kebenaran proses. Verifikasi menentukan apakah perangkat lunak dari siklus hidup pengembangan sistem fase tertentu memenuhi persyaratan yang ditetapkan selama fase sebelumnya atau tidak. Pendekatan verifikasi berusaha untuk mengidentifikasi kesalahan atau kesalahan produk, yang menyebabkan kegagalan.
· Validasi
Validasi — “Building the software right?”
Validasi berkaitan dengan kebenaran produk. Validasi adalah proses mengevaluasi perangkat lunak di akhir pengembangannya untuk memastikan bebas dari kegagalan dan memenuhi persyaratannya. Untuk memastikan bahwa produk benar-benar memenuhi kebutuhan klien dan spesifikasinya benar[1].
2. Contoh Verifikasi dan Validasi
· Verifikasi
Sebagaimana dijelaskan pengertian verifikasi diatas bahwa Verifikasi itu sering ditemui dalam pendaftaran. Pada saat mendaftar, maka akan diperlukan untuk menyediakan bukti obyektif contohnya seperti fotokopi KTP, akte kelahiran, dan sejenisnya.
Setelah hal-hal tersebut dilengkapi, maka selanjutnya berkas pendaftaran tersebut diverifikasi. Selain dari itu, verifikasi dapat juga dilakukan pada laboratorium yang akan melakukan sebuah penelitian.
Metode Verifikasi ini, dilakukan dengan menggunakan sifat yang baku untuk dapat membuktikan hasil yang benar valid. Verifikasi tersebut juga bisa ditujukan untuk dapat melihat apakah laboratorium tersebut memiliki kompetensi personil.
· Validasi
Validitas ini berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap suatu konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya itu diukur.
1. Contoh Validasi didalam Mengukur Kemampuan para Siswa didalam Matematik
Dalam mengukur kemampuan siswa dalam matematika. Kemudian dengan diberikan soal bersifat kalimat Panjang begitu berbelit-belit.
Hal tersebut bertujuan untuk dapat memberikan kesukaran dalam menangkap maknanya. Hasil akhirnya, siswa tersebut tidak dapat menjawab, akibat tidak memahami per- tanyaannya.
2. Contoh Validasi dalam Mengukur Prestasi Belajar
Contoh variabel prestasi belajar serta motivasi bisa diukur oleh tes ataupun juga oleh kuesioner. Cara demikian juga bisa berbeda, tes tersebut dapat dilaksanakan baik itu secara tertulis ataupun lisan[2].
3. Perbedaan Verifikasi dan Validasi
Daftar Pustaka
[1] Upadhyay, Priyanka. “The Role of Verification and Validation in System Development Life Cycle”. Journal of Computer Engineering (IOSRJCE) ISSN: 2278–0661 Volume 5, Issue 1 (Sep-Oct. 2012), PP 17–20.
[2] Ibeng, Parta. “√ Verifikasi vs Validasi : Pengertian, Contoh, Perbedaan, Tujuan”, Pendidikan.Co.Id, 15 Juli 2020.[Online]. Available: https://pendidikan.co.id/verifikasi-vs-validasi/ [Diakses pada 13 Oktober 2020 jam 20.02 WIB].
[3] Packer, Dan. “Verification vs Validation: Do You know the Difference?”, Plutorai, 7 April 2019. [Online]. Available: https://www.plutora.com/blog/verification-vs-validation [Diakses pada 13 Oktober 2020 jam 20.32 WIB].
Editor : Ela Nadila Penerima Beasiswa Bank Muamalat